Kamis, 15 April 2021

IKATAN NS & IN JATIM PEDULI BENCANA

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mencatat, sejak tanggal 1 Januari sampai 19 Maret 2021 telah terjadi 258 bencana banjir di wilayah Jawa Timur. Sebelas di antaranya merupakan banjir bandang dan tiga kali terjadi banjir rob.


Banjir tahun ini lebih sering terjadi dibandingkan tahun 2020 pada rentang waktu yang sama yaitu 1 Januari – 19 Maret yang tercatat terjadi sebanyak 206 kali. Duabelas di antaranya banjir bandang dan empat lainnya adalah banjir dan tanah longsor.

Jumlah tersebut diketahui suarasurabaya.net dari laman smartpb.bpbd.jatimprov.go.id yang diakses pada Hari Air Sedunia, Senin (22/3/2021).


Wilayah yang mengalami banjir dengan ketinggian air dan dampak cukup serius yaitu:

  1. Kabupaten Nganjuk pada Minggu (14/2/2021). Sungai Kuncir meluap. Ketinggian air 30-250 cm. Sebanyak 52 orang (41 dewasa dan 11 balita) dievakuasi ke tempat pengungsian. Banjir baru surut pada Rabu (17/2/2021).
  2. Kabupaten Pasuruan pada Minggu (14/2/2021). Ketinggian air 30-70 cm. Sebanyak 3.201 KK terdampak dan 264 jiwa harus dievakuasi ke tempat pengungsian.
  3. Kabupaten Jember pada Jumat (5/2/2021) pukul 16.00 WIB. Ketinggian banjir 20-80 cm. Sebanyak 794 KK terdampak. Sungai di Curahnongko dan Wuluhan meluap.
  4. Kabupaten Jombang pada Kamis (4/2/2021). Ketinggian air 20-150 cm. Sungai Afvour Besuk meluap. Sebanyak 8.561 jiwa terdampak dan lebih dari 1.382 jiwa mengungsi. Banjir baru surut total pada Sabtu (21/2/2021).
  5. Kabupaten Pasuruan pada Rabu (3/2/2021). Banjir surut pada Jumat (5/2/2021). Ketinggian air 30-80 cm. Sebanyak 2.330 KK terdampak. Dua orang warga meninggal dunia.
  6. Kabupaten Jombang pada Senin (1/2/2021). Banjir membawa material, menerjang jembatan dan pemukiman. Dua jembatan penghubung desa putus dan 36 rumah warga terdampak.
  7. Kabupaten Jember pada Jumat (29/1/2021). Sungai Bedadung meluap. Ketinggian banjir 20-200 cm. Sebanyak 364 KK yang terdiri dari 1.536 jiwa terdampak.
  8. Kabupaten Bojonegoro pada Jumat (22/1/2021). Ketinggian banjir 20-120 cm. Lahan persawahan seluas 54 hektare, 116 rumah warga, balai desa, dan pasar terendam banjir.
  9. Kabupaten Bojonegoro pada (20/1/2021). Ketinggian banjir 20-70 cm. Sebanyak 498 KK terdampak. Jembatan poros desa putus.
  10. Kabupaten Sidoarjo pada Sabtu (16/1/2021). Ketinggian banjir  5-90 cm. Sebanyak 1.702 rumah warga terdampak.
  11. Kabupaten Jember pada Selasa (12/1/2021). Ketingian banjir 30-100 cm. Sungai Gladak Putih meluap. Sebanyak 2.036 KK yang terdiri dari 3380 jiwa terdampak. Sebanyak 1.957 orang mengungsi.
  12. Kabupaten Sampang pada Minggu (10/1/2021). Debit air Sungai Kamoning meningkat. Ketinggian banjir 5-80 cm. Bangunan yang terdampak yaitu terminal, pasar, 6 sekolah, dan 4 pondok pesantren.
  13. Kabupaten Tuban pada Sabtu (9/1/2021). Sungai Kening meluap. Ketinggian air 20-100 cm. Lahan persawahan seluas 136 hektare dan sebanyak 2.028 rumah terendam.
  14. Kota Pasuruan pada Selasa (5/1/2021). Sungai Gembong dan Sungai Petung meluap. Ketinggian banjir 30-100 cm. Sebanyak 2.710 KK terdampak dan 34 jiwa (4 lansia, 23 anak, dan 7 orang dewasa yang sedang sakit) dievakuasi ke tempat pengungsian.
  15. Kabupaten Lamongan pada Minggu (3/1/2021) karena debit air Sungai Bengawan Solo dan Bengawan Njero naik. Ketinggian air 5-80 cm. Sawah tambak seluas 230 hektare terendam dan lebih dari 2.510 KK terdampak.
  16. Kabupaten Mojokerto pada Jumat (1/1/2021). Ketinggian air 20-50 cm. Sebanyak 267 rumah dan 10 hektare sawah terendam banjir. Jumlah warga yang terdampak yaitu 832 jiwa.

Ikatan Nara Sumber dan Instruktur Nasional (NSIN) Jawa Timur, menggalang dana untuk meringankan guru-guru TK atau Sekolah TK yang terdampak dari bencana-bencana yang terjadi.

Semoga semangat untuk berbagi selalu mewarnai gerak dan langkah kita sebagai Alumni NS & IN TK di Jawa Timur.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar